Ujian Nasional membawa efek samping yang cukup signifikan terhadap
prilaku (afektif) siswa.
Siswa yang telah mengalami UN, baik dari tingkat SD, SMP, prilakunya
mayoritas (90%) sangat tidak sportif dalam melaksanakan Tes, atau Ujian
lain dalam bentuk apapun. Mengapa ini bisa terjadi?
Karena tradisi ini dimulai saat UN dilaksanakan, pada saat itu ada upaya
pembiaran bahkan pemberian jawaban oleh oknum-oknum yang telah ditunjuk
oleh oknum lain agar memberikan jawaban supaya siswanya 100% lulus,
meskipun sebenarnya belum layak lulus.
Alhasil kultur ini dibawa ke jenjang pendidikan di atasnya. Siswa tidak
lagi punya sikap segan pada guru untuk bertanya dan minta jawaban ke
siswa lain saat ujian / tes (UH, UTS, UAS) sehingga guru dibuat pusing
tujuh keliling untuk mengendalikan kelas yang selalu gaduh.
Bisakah pengambil kebijakan UN untuk mengevalusi efek samping ini?
Agar UN tidak lagi dijadikan palu penentu kelulusan. Karena karakter
siswa semakin tidak terdidik akibat penyelenggaraan UN yang tidak
mendidik. Percuma pendidikan karakter diadakan jika UN sebagai penentu
kelulusan siswa.
Semoga menjadi bahan perenungan!
referensi : http://makhrussains.wordpress.com/2011/12/14/efek-samping-ujian-nasional-un/
0 komentar:
Posting Komentar